BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
A. TORCH
Penyakit TORCH merupakan kelompok
infeksi beberapa jenis virus yaitu parasit Toxoplasma gondii, virus Rubella,
CMV (Cytomegalo Virus), virus Herpes Simplex (HSV1 – HSV2) dan kemungkinan oleh
virus lain yang dampak klinisnya lebih terbatas (misalnya Measles, Varicella,
Echovirus, Mumps, Vassinia, Polio dan Coxsackie-B).
Penyakit TORCH ini dikenal karena
menyebabkan kelainan dan berbagai keluhan yang bisa menyerang siapa saja, mulai
anak-anak sampai orang dewasa, baik pria maupun wanita. Bagi ibu yang
terinfeksi saat hamil dapat menyebabkan kelainan pertumbuhan pada bayinya,
yaitu cacat fisik dan mental yang beraneka ragam. Infeksi TORCH juga dapat
menyerang semua jaringan organ tubuh, termasuk sistem saraf pusat dan perifeir
yang mengendalikan fungsi gerak, penglihatan, pendengaran, sistem kadiovaskuler
serta metabolisma tubuh.
B.
AIDS
Seperti yang kita ketahui bersama,
AIDS adalah suatu penyakit yang belum ada obatnya dan belum ada vaksin yang
bisa mencegah serangan virus HIV, sehingga penyakit ini merupakan salah satu
penyakit yang sangat berbahaya bagi kehidupan manusia baik sekarang maupun
waktu yang datang.
Selain itu AIDS juga dapat
menimbulkan penderitaan, baik dari segi fisik maupun dari segi mental. Mungkin
kita sering mendapat informasi melalui media cetak, elektronik, ataupun
seminar-seminar, tentang betapa menderitanya seseorang yang mengidap penyakit
AIDS. Dari segi fisik, penderitaan itu mungkin, tidak terlihat secara langsung
karena gejalanya baru dapat kita lihat setelah beberapa bulan. Tapi dari segi
mental, orang yang mengetahui dirinya mengidap penyakit AIDS akan merasakan
penderitaan batin yang berkepanjangan. Semua itu menunjukkan bahwa masalah AIDS
adalah suatu masalah besar dari kehidupan kita semua.
Dengan pertimbangan-pertimbangan dan
alasan itulah kami sebagai pelajar, sebagai bagian dari anggota masyarakat dan
sebagai generasi penerus bangsa, merasa perlu memperhatikan hal tersebut.
C. HEPATITIS
Hati adalah
salah satu organ yang paling penting. Organ ini berperan sebagai gudang untuk
menimbun gula, lemak, vitamin dan gizi. Memerangi racun dalam tubuh seperti
alkohol, menyaring produk-produk yang tidak berguna lagi dari darah dan
bertindak sebagai semacam pengaruh bagian tubuh yang menjamin terjadinya
keseimbangan zat-zat kimia dalam sistem itu.
Salah satu
penyakit yang menyerang hati adalah penyakit hapatitis. Istilah ” Hepatitis ”
dipakai untuk semua jenis peradangan hati (liver) disebabkan mulai dari virus
atau obat-obatan. Virus yang menyebabkan penyakit ini berada dalam cairan tubuh
manusia yang sewaktu-waktu bisa ditularkan keorang lain. Beberapa jenis virus
hepatitis yang diketahui diantaranya adalah : Hepatitis A, Hepatitis B,
Hepatitis C, Hepatitis D, Hepatitis F, dan Hepatitis G. Manifestasi penyakit
hepatitis akibat virus bisa akut (Hepatitis A), bisa kronik (Hepatitis B &
Hepatitis C) dan bisa juga kemungkinan menjadi kanker hati (Hepatitis B).
2. Rumusan
Masalah
Dengan melihat latar belakang yang telah dikemukakan maka beberapa masalah
yang dapat penulis rumuskan dan akan dibahas dalam makalah ini adalah :
A. TORCH
1. Apa yang dimaksud dengan TORCH?
2. Apakah TORCH itu sebenarnya?
3.Apakah yang menyebabkan terjadinya
TORCH?
4. Gejala-gejala apa saja yang
terlihat pada orang yang menderita TORCH?
5. Apa akibat dari TORCH itu?
6. Apakah ada pengaruh lain jika
TORCH terjadi pada ibu hamil?
B.
AIDS
1. Apakah
penyebab AIDS itu?
2. Bagaimana
cara penularan HIV/AIDS?
3. Bagaimana
pandangan 5 agama di Indonesia tentang HIV/AIDS?
C. HEPATITIS
1. apa itu hepatitis?
2. berapa macam/jenis hepatitis?
3. apa penyebab dan bagaimana cara
penularan penyakit hepatitis itui?
4. Apa tanda dan gejala dari
penyakit hepatitis itu?
5. bagaimana cara pencegahan
penyakit hepatitis itu?
3. Tujuan
Penulisan
Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang
diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua dalam menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan. Secara terperinci tujuan dari penelitian dan penulisan makalah ini adalah :
A. TORCH
1. Menjelaskan pengertian TORCH
2. Mengidentifikasi penyebab TORCH
3. Mengetahui gejala TORCH
4. Menjelaskan akibat yang terjadi
pada penderita TORCH maupun pada ibu hamil
B.
AIDS
1. Mengetahui
penyebab AIDS serta bahaya yang ditimbulkan.
2. Mengetahui
cara pencegahan HIV/AIDS.
3. Mengetahui pandangan 5 agama
di Indonesia tentang HIV/AIDS.
C. HEPATITIS
1. mengetahui jenis – jenis
HEPATITIS
2. Mengetahui cara penularan dan cara pencegahan penyakit HEPATITIS
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
1. 1. Pengertian TORCH
Infeksi TORCH ( TOxoplasma, Rubella,
Cytomegalovirus dan Herpes) yang terjadi pada ibu hamil dapt membahayakan janin
yang dikandungnya. Pada infeksi TORCH, gejala klinis yang ada searing sulit
dibedakan dari penyakit lain karena gejalanya tidak spesifik. Walaupun ada yang
memberi gejala ini tidak muncul sehingga menyulitkan dokter untuk melakukan
diagnosis. Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan untuk
membantu mengetahui infeksi TORCH agar dokter dapat memberikan penanganan atau
terapi yang tepat. Untuk ibu hamil pemeriksaan tersebut sangatlah penting,
karna jika terkena infeksi torch dapat menyebabkan bayi lahir prematur,
menyebabkan kelainan pada janin bahkan menyebabkan keguguran.
Maka
dari itu setiap wanita yang hamil bahkan saat mulai merencanakan kehamilan
sebaiknya melakukan pemeriksaan tersebut, dan rutin melakukan pemeriksaan
setiap tiga bulan sekali. Perlu juga pemeriksaan rutin pada bayi yang baru
lahir pada ibu yang terinfeksi pada saat hamil. TORCH adalah istilah untuk
menggambarkan gabungan dari empat jenis penyakit infeksi yaitu :
T : Toxoplasma
O : Other
R : Rubella
C : Cytomegalovirus
H : Herpes Simplex
Keempat
jenis penyakti infeksi ini, sama-sama berbahaya bagi janin bila infeksi
diderita oleh ibu hamil. Kini, diagnosis untuk penyakit infeksi telah
berkembang antar lain ke arah pemeriksaan secara imunologis. Prinsip dari
pemeriksaan ini adalah deteksi adanya zat anti (antibodi) yang spesifik
taerhadap kuman penyebab infeksi tersebut sebagai respon tubuh terhadap adanya
benda asing (kuman. Antibodi yang terburuk dapat berupa Imunoglobulin M (IgM)
dan Imunoglobulin G (IgG)
1.2.Penyebab
Penyakit TORCH
Toxoplasma
Infeksi
Toxoplasma disebabkan oleh parasit yang disebut Toxoplasma gondi. Diagnosis Toxoplasmosis
secara klinis sukar ditentukan karena gejala-gejalanya tidak spesifik atau
bahkan tidak menunjukkan gejala (sub klinik). Oleh karena itu, pemeriksaan
laboratorium mutlak diperlukan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Pemeriksaan yang lazim dilakukan adalah Anti-Toxoplasma IgG, IgM dan IgA, serta
Aviditas Anti-Toxoplasma IgG. Pemeriksaan tersebut perlu dilakukan pada orang
yang diduga terinfeksi Toxoplasma, ibu-ibu sebelum atau selama masa hamil (bila
hasilnya negatif pelu diulang sebulan sekali khususnya pada trimester pertma,
selanjutnya tiap trimeter), serta bayi baru lahir dari ibu yang terinfeksi
Toxoplasma.
·
Rubella
Infeksi ini disebabkan oleh virus Rubella, dapat
menyerang anak-anak dan dewasa muda. Infeksi Rubella berbahaya bila tejadi pada
wanita hamil muda, karena dapat menyebabkan kelainan pada bayinya. Jika infeksi
terjadi pada bulan pertama kehamilan maka risiko terjadinya kelainan adalah
50%, sedangkan jika infeksi tejadi trimester pertama maka risikonya menjadi
25%.
Pemeriksaan Laboratorium yang dilakukan meliputi
pemeriksaan Anti-Rubella IgG dana IgM. Pemeriksaan Anti-rubella IgG dapat
digunakan untuk mendeteksi adanya kekebalan pada saat sebelum hamil. Jika
ternyata belum memiliki kekebalan, dianjurkan untuk divaksinasi. Pemeriksaan
Anti-rubella IgG dan IgM terutama sangat berguna untuk diagnosis infeksi akut
pada kehamilan < 18 minggu dan risiko infeksi rubella bawaan.
·
Cytomegalovirus
Infeksi CMV disebabkan oleh virus Cytomegalo, dan
virus ini temasuk golongan virus keluarga Herpes. Seperti halnya keluarga
herpes lainnya, virus CMV dapat tinggal secara laten dalam tubuh dan CMV
merupakan salah satu penyebab infeksi yang berbahaya bagi janin bila infeksi
yang berbahaya bagi janin bila infeksi terjadi saat ibu sedang hamil.
Pemeriksaan laboratorium sangat bermanfaat untuk
mengetahui infeksi akut atau infeski berulang, dimana infeksi akut mempunyai
risiko yang lebih tinggi. Pemeriksaan laboratorium yang silakukan meliputi Anti
CMV IgG dan IgM, serta Aviditas Anti-CMV IgG.
·
Herpes Simplex
Infeksi herpes pada alat genital (kelamin) disebabkan
oleh Virus Herpes Simpleks tipe II (HSV II). Virus ini dapat berada dalam
bentuk laten, menjalar melalui serabut syaraf sensorik dan berdiam diganglion
sistem syaraf otonom. Pemeriksaan laboratorium, yaitu Anti-HSV II IgG dan Igm
sangat penting untuk mendeteksi secara dini terhadap kemungkinan terjadinya
infeksi oleh HSV II dan mencaegah bahaya lebih lanjut pada bayi bila infeksi
terjadi pada saat kehamilan.
1.3. Gejala Penyakit TORCH
·
Toxoplasma
Toxoplasma yang disertai gejala ringan, mirip gejala
influenza, bisa timbul rasa lelah, malaise, demam, dan umumnya tidak
menimbulkan masalah. Infeksi Toxoplasma berbahaya bila terjadi saat ibu sedang
hamil atau pada orang dengan sistem kekebalan tubuh terganggu (misalnya
penderita AIDS, pasien transpalasi organ yang mendapatkan obat penekan respon
imun). Jika wanita hamil terinfeksi Toxoplasma maka akibat yang dapat terjadi
adalah abortus spontan atau keguguran (4%), lahir mati (3%) atau bayi menderita
Toxoplasmosis bawaan. pada Toxoplasmosis bawaan, gejala dapat muncul setelah
dewasa, misalnya kelinan mata dan atelinga, retardasi mental, kejang-kejang dn
ensefalitis.
·
Rubella
Infeksi Rubella ditandai dengan demam akut, ruam pada
kulit dan pembesaran kelenjar getah bening.
·
Cytomegalovirus
Jika ibu hamil terinfeksi. maka janin yang dikandung
mempunyai risiko tertular sehingga mengalami gangguan misalnya pembesaran hati,
kuning, ekapuran otak, ketulian, retardasi mental, dan lain-lain.
·
Herpes
Simplex
Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi HSV II
biasanya memperlihatkan lepuh pada kuli, tetapi hal ini tidak selalu muncul
sehingga mungkin tidak diketahui. Infeksi HSV II pada bayi yang baru lahir
dapat berakibat fatal (Pada lebih dari 50 kasus).
1.4. Pengobatan dan Pencegahan Penyakit TORCH
Mengingat bahaya dari TORCH untuk ibu hamil, bagi Anda
yang sedang merencanakan kehamilan atau yang saat ini sedang hamil, dapat
mempertimbangkan saran-saran berikut agar bayi Anda dapat terlahir dengan baik
dan sempurna.
·
Makan
makanan bergizi
Saat hamil, sebaiknya Anda mengkonsumsi banyak makanan
bergizi. Selain baik untuk perkembangan janin, gizi yang cukup juga akan
membuat tubuh tetap sehat dan kuat. Bila tubuh sehat, maka tubuh dapat melawan
berbagai penyakit termasuk TORCH sehingga tidak akan menginfeksi tubuh.
·
Lakukan
pemeriksaan sebelum kehamilan
Ada baiknya, Anda memeriksakan tubuh sebelum
merencanakan kehamilan. Anda dapat memeriksa apakah dalam tubuh terdapat virus
atau bakteri yang dapat menyebabkan infeksi TORCH. Jika Anda sudah terinfeksi,
ikuti saran dokter untuk mengobatinya dan tunda kehamilan hingga benar-benar
sembuh.
·
Melakukan
vaksinasi
Vaksinasi bertujuan untuk mencegah masuknya parasit
penyebab TORCH. Seperti vaksin rubela dapat dilakukan sebelum kehamilan. Hanya
saja, Anda tidak boleh hamil dahulu sampai 2 bulan kemudian.
·
Makan
makanan yang matang
Hindari memakan makanan tidak matang
atau setengah matang. Virus atau parasit penyebab TORCH bisa terdapat pada
makanan dan tidak akan mati apabila makanan tidak dimasak sampai matang. Untuk
mencegah kemungkinan tersebut, selalu konsumsi makanan matang dalam keseharian
Anda.
·
Periksa
kandungan secara terartur
Selama masa kehamilan, pastikan juga
agar Anda memeriksakan kandungan secara rutin dan teratur. Maksudnya adalah
agar dapat dilakukan tindakan secepatnya apabila di dalam tubuh Anda ternyata
terinfeksi TORCH. Penanganan yang cepat dapat membantu agar kondisi bayi tidak
menjadi buruk.
·
Jaga
kebersihan tubuh
Jaga higiene tubuh Anda. Prosedur
higiene dasar, seperti mencuci tangan, sangatlah penting.
·
Hindari
kontak dengan penderita penyakit
Seorang wanita hamil harus menghindari kontak dengan
siapa pun yang menderita infeksi virus, seperti rubela, yang juga disebut
campak Jerman.
Dengan mencari lebih banyak informasi tentang
kehamilan serta merawat dirinya sebelum dan selama masa kehamilan maupun dengan
memikirkan masak-masak jauh di muka tentang berbagai aspek melahirkan, seorang
wanita akan melakukan sebisa-bisanya untuk memastikan kehamilan yang lebih
aman. Maka, bagi seorang wanita hamil, cobalah untuk selalu waspada terhadap
berbagai penyakit seperti TORCH agar bayi Anda terlahir sehat.
·
Kelainan
pada janin :
1.kerusakan mata (radang mata)
2.kerusakan telinga (tuli)
3.kerusakan jantung
4.gangguan pertumbuhan
5.gangguan saraf pusat
6.kerusakan otak (radang otak)
7.keterbelakangan mental
8.pembesaran hati dan limpa
·
Panel TORCH
1.Anti-Toxoplasma IgM
2.Anti-Toxoplasma IgG
3.Anti-Rubella IgM
4.Anti-Rubella IgG
5.Anti-CMV IgM
6.Anti-CMV IgG
7.Anti HSV2 IgM
8.Anti HSV2 IgG
2.1. Pengertian HIV/AIDS
HIV (Human Immuno–Devesiensi) adalah virus yang hanya hidup dalam tubuh
manusia, yang dapat merusak daya kekebalan tubuh manusia. AIDS (Acguired Immuno–Deviensi
Syndromer) adalah kumpulan gejala menurunnya gejala kekebalan tubuh terhadap
serangan penyakit dari luar.
2.2. BAHAYA AIDS
Orang yang telah mengidap virus AIDS akan menjadi pembawa dan penular AIDS
selama hidupnya, walaupun tidak merasa sakit dan tampak sehat. AIDS juga
dikatakan penyakit yang berbahaya karena sampai saat ini belum ada obat atau
vaksin yang bisa mencegah virus AIDS. Selain itu orang terinfeksi virus AIDS
akan merasakan tekanan mental dan penderitaan batin karena sebagian besar orang
di sekitarnya akan mengucilkan atau menjauhinya. Dan penderitaan itu akan
bertambah lagi akibat tingginya biaya pengobatan. Bahaya AIDS yang lain adalah
menurunnya sistim kekebalan tubuh. Sehingga serangan penyakit yang biasanya
tidak berbahaya pun akan menyebabkan sakit atau bahkan meninggal.
Secara etiologi, HIV, yang dahulu disebut virus limfotrofik sel-T
manusia tipe III (HTLV-III) atau virus limfadenopati (LAV), adalah
suatu retrovirus manusia sitopatik dari famili lentivirus. Retrovirus mengubah
asam ribonukleatnya (RNA) menjadi asam deoksiribonukleat (DNA) setelah masuk ke
dalam sel pejamu. HIV-1 dan HIV-2 adalah lentivirus sitopatik, dengan HIV-1
menjadi penyebab utama AIDS di seluruh dunia.
Genom HIV mengode sembilan protein yang esensial untuk setiap aspek siklus
hidup virus .Dari segi
struktur genomik, virus-virus memiliki perbedaan yaitu bahwa protein HIV-1,Vpu,
yang membantu pelepasan virus, tampaknya diganti oleh protein Vpx pada HIV-2.
Vpx meningkatkan infeksi-vitas (daya tular) dan mungkin merupakan duplikasi
dari protein lain, Vpr. Vpr diperkirakan meningkatkan transkripsi virus. HIV-2,
yang pertama kali diketahui dalam serum dari para perempuan Afrika Barat (warga
Senegal) pada tahun 1985, menyebabkan penyakit klinis tampaknya kurang
patogenik dibandingkan dengan HIV-1 (Marlink, 1994).
2.3 Penyebaran Dan Tanda-tanda
Terserang HIV/AIDS.
HIV tidak ditularkan atau disebarkan melalui hubungan sosial yang biasa
seperti jabatan tangan, bersentuhan, berciuman biasa, berpelukan, penggunaan
peralatan makan dan minum, gigitan nyamuk, kolam renang, penggunaan kamar mandi
atau WC/Jamban yang sama atau tinggal serumah bersama Orang Dengan HIV/AIDS
(ODHA). ODHA yaitu pengidap HIV atau AIDS. Sedangkan OHIDA (Orang hidup dengan
HIV atau AIDS) yakni keluarga (anak, istri, suami, ayah, ibu) atau teman-teman pengidap
HIV atau AIDS.
Lebih dari 80% infeksi HIV diderita oleh kelompok usia produktif terutama
laki-laki, tetapi proporsi penderita HIV perempuan cenderung meningkat. Infeksi
pada bayi dan anak, 90 % terjadi dari Ibu pengidap HIV. Hingga beberapa tahun,
seorang pengidap HIV tidak menunjukkan gejala-gejala klinis tertular HIV, namun
demikian orang tersebut dapat menularkan kepada orang lain. Setelah itu, AIDS
mulai berkembang dan menunjukkan tanda-tanda atau gejala-gejala.
·
Tanda-tanda klinis penderita AIDS :
1. Berat
badan menurun lebih dari 10 % dalam 1 bulan
2. Diare
kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
3. Demam
berkepanjangan lebih dari1 bulan
4. Penurunan
kesadaran dan gangguan-gangguan neurologis
5.
Dimensia/HIV ensefalopati
·
Gejala minor :
1. Batuk
menetap lebih dari 1 bulan
2.
Dermatitis generalisata yang gatal
3. Adanya
Herpes zoster multisegmental dan berulang
4. Infeksi
jamur berulang pada alat kelamin wanita
·
HIV dan AIDS dapat menyerang siapa saja. Namun pada kelompok rawan
mempunyai risiko besar tertular HIV penyebab AIDS, yaitu :
1. Orang yang berperilaku
seksual dengan berganti-ganti pasangan tanpa menggunakan kondom
2. Pengguna narkoba suntik yang menggunakan jarum suntik secara
bersama-sama
3. Pasangan seksual pengguna narkoba suntik
4. Bayi yang ibunya positif HIV
menjelaskan bahwa Tanda dan Gejala Penyakit AIDS seseorang yang terkena
virus HIV pada awal permulaan umumnya tidak memberikan tanda dan gejala yang
khas, penderita hanya mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya
tahan tubuh saat mendapat kontak virus HIV tersebut. Setelah kondisi membaik,
orang yang terkena virus HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan perlahan
kekebelan tubuhnya menurun/lemah hingga jatuh sakit karena serangan demam yang
berulang. Satu cara untuk mendapat kepastian adalah dengan menjalani Uji
Antibodi HIV terutamanya jika seseorang merasa telah melakukan aktivitas yang
berisiko terkena virus HIV.
Adapun tanda dan gejala yang tampak pada penderita penyakit AIDS diantaranya
adalah seperti dibawah ini :
1. Saluran pernafasan. Penderita mengalami nafas
pendek, henti nafas sejenak, batuk, nyeri dada dan demam seprti terserang
infeksi virus lainnya (Pneumonia). Tidak jarang diagnosa pada stadium awal
penyakit HIV AIDS diduga sebagai TBC.
2. Saluran Pencernaan. Penderita penyakit AIDS
menampakkan tanda dan gejala seperti hilangnya nafsu makan, mual dan muntah,
kerap mengalami penyakit jamur pada rongga mulut dan kerongkongan, serta
mengalami diarhea yang kronik.
3. Berat badan tubuh. Penderita mengalami hal
yang disebut juga wasting syndrome, yaitu kehilangan berat badan tubuh hingga
10% dibawah normal karena gangguan pada sistem protein dan energy didalam tubuh
seperti yang dikenal sebagai Malnutrisi termasuk juga karena gangguan
absorbsi/penyerapan makanan pada sistem pencernaan yang mengakibatkan diarhea
kronik, kondisi letih dan lemah kurang bertenaga.
4. System Persyarafan. Terjadinya gangguan pada persyarafan central yang
mengakibatkan kurang ingatan, sakit kepala, susah berkonsentrasi, sering tampak
kebingungan dan respon anggota gerak melambat. Pada system persyarafan ujung
(Peripheral) akan menimbulkan nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki,
reflek tendon yang kurang, selalu mengalami tensi darah rendah dan Impoten.
5. System Integument (Jaringan kulit). Penderita mengalami serangan virus
cacar air (herpes simplex) atau carar api (herpes zoster) dan berbagai macam
penyakit kulit yang menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit. Lainnya adalah
mengalami infeksi jaringan rambut pada kulit (Folliculities), kulit kering
berbercak (kulit lapisan luar retak-retak) serta Eczema atau psoriasis.
6. Saluran kemih dan Reproduksi pada wanita. Penderita seringkali mengalami
penyakit jamur pada vagina, hal ini sebagai tanda awal terinfeksi virus HIV.
Luka pada saluran kemih, menderita penyakit syphillis dan dibandingkan Pria
maka wanita lebih banyak jumlahnya yang menderita penyakit cacar. Lainnya
adalah penderita AIDS wanita banyak yang mengalami peradangan rongga (tulang)
pelvic dikenal sebagai istilah 'pelvic inflammatory disease (PID)' dan
mengalami masa haid yang tidak teratur (abnormal).
2.4. Cara Pencegahan Dan
Penanggulangan HIV/AIDS
·
Cara pencegahan:
1. Hindarkan hubungan seksual
diluar nikah. Usahakan hanya berhubungan dengan satu orang pasangan seksual,
tidak berhubungan dengan orang lain.
2. Pergunakan kondom bagi resiko tinggi apabila melakukan hubungan seksual.
3. Ibu yang darahnya telah
diperiksa dan ternyata mengandung virus, hendaknya jangan hamil. Karena akan
memindahkan virus AIDS pada janinnya.
4. Kelompok resiko tinggi di
anjurkan untuk menjadi donor darah.
5. Penggunaan jarum suntik dan
alat lainnya ( akupuntur, tato, tindik ) harus dijamin sterilisasinya.
Adapun usaha-usaha yang dapat dilakukan pemerintah dalam usaha untuk
mencegah penularan AIDS yaitu, misalnya : memberikan penyuluhan-penyuluhan atau
informasi kepada seluruh masyarakat tentang segala sesuatau yang berkaitan
dengan AIDS, yaitu melalui seminar-seminar terbuka, melalui penyebaran brosur
atau poster-poster yang berhubungan dengan AIDS, ataupun melalui iklan
diberbagai media massa baik media cetak maupun media elektronik.penyuluhan atau
informasi tersebut dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan, kepada
semua lapisan masyarakat, agar seluarh masyarakat dapat mengetahui bahaya AIDS,
sehingga berusaha menghindarkan diri dari segala sesuatu yang bisa menimbulkan
virus AIDS.
Pengobatan
Penyakit AIDS:
Kendatipun dari berbagai negara terus melakukan researchnya dalam mengatasi
HIV AIDS, namun hingga saat ini penyakit AIDS tidak ada obatnya termasuk serum
maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit
AIDS. Adapun tujuan pemberian obat-obatan pada penderita AIDS adalah untuk
membantu memperbaiki daya tahan tubuh, meningkatkan kualitas hidup bagi meraka
yang diketahui terserang virus HIV dalam upaya mengurangi angka kelahiran dan
kematian.
Kita semua diharapkan untuk tidak mengucilkan dan menjauhi penderita HIV
karena mereka membutuhkan bantuan dan dukungan agar bisa melanjutkan hidup
tanpa banyak beban dan berpulang ke rahmatullah dengan ikhlas.
3.1. Pengertian Hepatitis
Hepatitis atau lebih dikenal dengan
"Penyakit Hati" adalah terjadinya peradangan pada hati karena toxin.
Bisa disebabkan oleh kimia atau obat ataupun agen penyebab infeksi karena Pola Hidup Sehat yang diabaikan. Bila
hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan disebut "hepatitis
akut".
Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada
jaringan yang dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik
terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia. (Sujono Hadi, 1999).
Hepatitis virus akut adalah penyakit infeksi yang
penyebarannya luas, walaupun efek utamanya pada hati.( Syivia .A. price : 2005
hal : 485).
Hepatitis virus
akut adalah penyakit pada hati yang gejala utamanya berhubungan erat dengan
adanya nekrosis pad hati. Biasanya disebabkan oleh virus yaitu virus hepatitis
A, virus hepatitis B, virus hepatitis C, dll.( Arief Mansjoer, 2001 : 513
Hepatitis virus merupakan infeksi
sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis, biokimia serta seluler yang
khas (Smeltzer, 2001).
3.2. Jenis-jenis Hepatitis
1.
Hepatitis A
Hepatitis
A adalah satu-satunya hepatitis yang tidak serius dan sembuh secara spontan
tanpa meninggalkan jejak. Penyakit ini bersifat akut, hanya membuat kita sakit
sekitar 1 sampai 2 minggu. Virus Hepatitis A (HAV) yang menjadi penyebabnya
sangat mudah menular, terutama melalui makanan dan air yang terkontaminasi oleh
tinja orang yang terinfeksi. Kebersihan yang buruk pada saat menyiapkan dan menyantap
makanan memudahkan penularan virus ini. Karena itu, penyakit ini hanya
berjangkit di masyarakat yang kesadaran kebersihannya rendah. Hepatitis A dapat
menyebabkan pembengkakan hati, tetapi jarang menyebabkan kerusakan permanen.
Anda mungkin merasa seperti terkena flu, mual, lemas, kehilangan nafsu makan,
nyeri perut dan ikterik (mata/kulit berwarna kuning, tinja berwarna pucat dan
urin berwarna gelap) atau mungkin tidak merasakan gejala sama sekali. Virus
hepatitis A biasanya menghilang sendiri setelah beberapa minggu. Untuk mencegah
infeksi HAV, ada vaksin hepatitis A untuk menangkalnya.
2.
Hepatitis B
Hepatitis B adalah jenis penyakit
liver berbahaya dan dapat berakibat fatal. Virus Hepatitis B (HBV)
ditularkan melalui hubungan seksual, darah (injeksi intravena, transfusi),
keringat, peralatan medis yang tidak steril atau dari ibu
ke anak pada
saat melahirkan. Pada 90% kasus HBV menghilang secara alami, tetapi pada 10%
kasus lainnya virus tersebut tetap bertahan dan mengembangkan penyakit
kronis, yang kemudian bisa menyebabkan sirosis atau kanker
hati. Banyak bayi dan anak-anak yang terkena hepatitis B tidak
betul-betul sembuh, sehingga mendapatkan masalah liver di usia dewasa.
Anda perlu berhati-hati dengan virus HBV karena dapat ditularkan oleh orang
yang sehat (yang tidak mengembangkan penyakit hepatitis B) tetapi membawa
virus ini. Hepatitis B seringkali tidak menimbulkan gejala. Bila ada gejala,
keluhan yang khas dirasakan adalah nyeri dan gatal di persendian, mual,
kehilangan nafsu makan, nyeri perut, dan ikterik. Hepatitis B dapat
ditangkal dengan vaksin. Anak-anak biasanya mendapatkan vaksin ini sebagai
bagian dari program vaksinasi anak.
3. Hepatitis C
Hepatitis C menular terutama melalui
darah. Sebelumnya, transfusi darah bertanggung jawab atas 80% kasus
hepatitis C. Kini hal tersebut tidak lagi terjadi berkat kontrol yang
lebih ketat dalam proses donor dan transfusi darah. Virus ditularkan terutama
melalui penggunaan jarum suntik untuk menyuntikkan obat-obatan, pembuatan
tato dan body piercing yang
dilakukan dalam kondisi tidak higienis. Penularan virus hepatitis C (HCV)
juga dimungkinkan melalui hubungan seksual dan dari ibu ke anak saat melahirkan, tetapi
kasusnya lebih jarang. Seperti halnya pada hepatitis B, banyak orang yang
sehat menyebarkan virus ini tanpa disadari. Gejala hepatitis C sama dengan
hepatitis B. Namun, hepatitis C lebih berbahaya karena virusnya sulit
menghilang. Pada sebagian besar pasien (70% lebih), virus HCV terus bertahan
di dalam tubuh sehingga mengganggu fungsi liver. Evolusi hepatitis C tidak
dapat diprediksi. Infeksi akut sering tanpa gejala (asimtomatik).
Kemudian, fungsi liver dapat membaik atau memburuk selama beberapa bulan
atau bahkan bertahun-tahun. Pada sekitar 20% pasien penyakitnya berkembang
sehingga menyebabkan sirosis. Saat ini belum ada vaksin yang dapat melindungi
kita terhadap hepatitis C.
4.
Hepatitis D
Hepatitis
D Virus ( HDV ) atau virus delta adalah virus yang unik, yang tidak lengkap dan
untuk replikasi memerlukan keberadaan virus hepatitis B. Penularan melalui
hubungan seksual, jarum suntik dan transfusi darah. Gejala penyakit hepatitis D
bervariasi, dapat muncul sebagai gejala yang ringan (ko-infeksi) atau amat
progresif.
.
5.
Hepatitis E
Gejala
mirip hepatitis A, demam pegel linu, lelah, hilang nafsu makan dan sakit perut.
Penyakit yang akan sembuh sendiri ( self-limited ), keculai bila terjadi pada
kehamilan, khususnya trimester ketiga, dapat mematikan. Penularan melalui air
yang terkontaminasi feces.
.
3.3. Etiologi Hepatitis
1.
Berdasarkan Tipe :
Tipe A
|
Tipe B
|
Tipe C
|
Tipe D
|
Tipe E
|
|
Metode transmisi
|
Fekal-oral melalui orang lain
|
Parenteral seksual, perinatal
|
Parenteral jarang seksual, orang ke orang, perinatal
|
Parenteral perinatal, memerlukan koinfeksi dengan
type B
|
Fekal-
oral
|
Kepa-
rahan
|
Tak ikterik dan asimto- matik
|
Parah
|
Menyebar luas, dapat berkem-
bang sampai kronis
|
Peningkatan insiden kronis dan gagal hepar akut
|
Sama dengan D
|
Sumber virus
|
Darah, feces, saliva
|
Darah, saliva, semen, sekresi vagina
|
Terutama melalui darah
|
Melalui darah
|
Darah, feces, saliva
|
2. Zat kimia dari obat
Zat
kimia atau obat-obatan dapat menimbulkan masalah yang sama dengan reaksi akibat
infeksi virus hepatitis.
Gejala dapat terdeteksi dalam waktu 2 hingga 6 minggu setelah pemberian
obat. Pada sebagian besar kasus, gejala hepatitis menghilang setelah
pemberian obat tersebut dihentikan. Namun beberapa kasus dapat berkembang
menjadi masalah hati serius jika kerusakan hati (hepar) sudah terlanjur parah.
Obat-obatan yang cenderung berinteraksi dengan sel-sel
hati (hepar) antara lain halotan (biasa digunakan sebagai obat
bius), isoniasid (antibiotik untuk TBC), metildopa (obat anti hipertensi),
fenitoin dan asam valproat (obat anti epilepsi) dan parasetamol (pereda
demam). Jika dikonsumsi sesuai dosis yang dianjurkan, parasetamol
merupakan obat yang aman. Namun jika dikonsumsi secara berlebihan parasetamol
dapat menyebabkan kerusakan hati (hepar) yang cukup parah
bahkan kematian.
3. Alkohol
Alkohol sangat dapat menyebabkan kerusakan sel-sel
hati (hepar). Konsumsi alkohol
berlebihan membuat kerja hati lebih berat dan bisa merusak hati.Pemakaian
alkohol yang lama juga akan menimbulkan perubahan pada mitokondria, yang
menyebabkan berkurangnya kapasitas untuk oksidasi lemak. Semua yang tersebut di
atas menyebabkan terjadinya perlemakan hati (fatty lever). Perubahan pada MEOS
yang disebabkan pemakaian alkohol yang berlangsung lama dapat menginduksi dan
meningkatkan metabolisme obat-obatan, meningkatkan lipoprotein dan menyebabkan
hiperlipidemia, berkurangnya penimbunan vitamin A dalam hepar, meningkatkan
aktivasi senyawa hepatotoksik, termasuk obat-obatan dan zat karsinogen.
3.4. Tanda dan Gejala Hepatitis
1.
Masa Tunas
Virus A : 15-45 hari (rata-rata 25
hari)
.
Virus B : 40-180 hari (rata-rata 75 hari) .
Virus non A dan non B : 15-150 hari (rata-rata 50 hari)
Virus non A dan non B : 15-150 hari (rata-rata 50 hari)
2. Fase Pre-Ikterik
Keluhan umumnya tidak khas. Keluhan
yang disebabkan infeksi virus berlangsung sekitar 2-7 hari. Nafsu makan menurun
(pertama kali timbul), nausea, vomitus, perut kanan atas (ulu hati) dirasakan
sakit. Seluruh badan pegal-pegal terutama di pinggang, bahu dan malaise, lekas
capek terutama sore hari, suhu badan meningkat sekitar 39oC berlangsung selama
2-5 hari, pusing, nyeri persendian. Keluhan gatal-gatal mencolok pada hepatitis
virus B.
3.
Fase Ikterik
Urine
berwarna seperti teh pekat, tinja berwarna pucat, penurunan suhu badan disertai
dengan bradikardi. Ikterus pada kulit dan sklera yang terus meningkat pada
minggu I, kemudian menetap dan baru berkurang setelah 10-14 hari. Kadang-kadang
disertai gatal-gatal pasa seluruh badan, rasa lesu dan lekas capai dirasakan
selama 1-2 minggu.
4. Fase Penyembuhan
Dimulai saat menghilangnya tanda-tanda ikterus, rasa mual, rasa sakit di
ulu hati, disusul bertambahnya nafsu makan, rata-rata 14-15 hari setelah
timbulnya masa ikterik. Warna urine tampak normal, penderita mulai merasa segar
kembali, namun lemas dan lekas capai.
3.5. Patofisiologi Hepatitis
Hepatitis
virus merupakan infeksi sistemik oleh usus disertai nkrosis dan inflamasi pada
sel – sel hati yang menghsilkan kumpulan perubahan klinis, biokimia serta
seluler yang khas. Disini hepatitis dibagi menjadi dua yaitu hepatitis A dan
hepatitis B. Hepatitis A dinamakan hepatitis hepatitis infekglusa, dosebabkan
oleh virus RNA dari vamili anterovirus. Cara penularanya melalui fekal orl
terutama lewat konsumsi makanan dan minuman yang tercemar virus tersebt. Masa
inkubasi diperkirakan 1 – 7 minggu dengan rata – rata 30 hari. Ketika gejala
muncul, bentuknya berupa infeks saluran nafas atas yang ringan seperti flu
dengan panas yang tidak terlalu tinggi. Anoreksia merupakan gejala dini dan
diperkirakan terjadi akibat pelepasan toksin oleh hati yang rusak tersebut
untuk melakukan detoksifikasi produk yang abnormal. Sedangkan Hepatitis B
berbeda dengan hepatitis A, ditularkan melalui darah (jalur perkutan dan
permukosa). Virus tersebut pernah ditemukan oleh darah, saliva, semen serta
sekretvagina dan dapat ditularkan lewat mmbran mukosa serta pada luka kulit.
Memiliki masa inkubasi panjang.
3.6. Komplikasi
Ensefalopati
hepatik terjadi pada kegagalan hati berat yang disebabkan oleh akumulasi amonia
serta metabolik toksik merupakan stadium lanjut ensefalopati hepatik. Kerusakan
jaringan paremkin hati yang meluas akan menyebabkan sirosis hepatis, penyakit
ini lebih banyak ditemukan pada alkoholik.
3.7. Pemeriksaan Penunjang
1.
Laboratorium
a.
Pemeriksaan pigmen
1) Urobilirubin direk
2) Bilirubun serum total
3) Bilirubin urine
4) Urobilinogen urine
5) Urobilinogen feses
b. Pemeriksaan protein
1) Protein totel serum
2) Albumin serum
3) Globulin serum
4)
HbsAG
HBsAG adalah antigen hepatitis B permukaan yang merupakan
protein virus yang pertama muncul setelah infeksi. Keberadaan HBsAg selama 6
bulan menunjukkan infeksi kronis. Apabila
hasil yang didapat adalah negatif mengindikasikan orang tersebut belum
pernah terpapar terhadap virus atau tengah pulih dari infeksi hepatitis akut
dan telah berhasil bebas dari virus (atau jika
ada maka itu infeksi yang tersembunyi). Nilai positif (reaktif) mengindikasikan
sebuah infeksi aktif namun tidak mengindikasikan apakah virus itu bisa
ditularkan atau tidak.
5)
HbeAG
HBeAG
adalah antigen “e” Hepatitis yang merupakan protein dari virus dan menunjukkan bahwa virus
secara aktif mereplikasi dalam hati dan bahwa darah seseorang dan cairan
tubuhnya sangat menular. Hasil positif (reaktif) mengindikasikan adanya virus
yang bisa ditularkan pada orang lain. Hasil negatif berarti virus tidak bisa
ditularkan pada orang lain, kecuali di belahan dunia di mana strain virus tidak
memproduksi protein e-antigen adalah hal yang umum.
c. Waktu protombin
Respon waktu protombin terhadap vitamin K
d. Pemeriksaan serum transferase dan
transaminase
1) SGPT
SGPT (Serum Glutamic Pyruvate Transaminase):
merupakan suatu enzim yang terdapat di dalam sel hati. Ketika sel hati
mengalami kerusakan, akan terjadi pengeluaran enzim SGPT dari dalam sel
hati ke sirkulasi darah dan akan terukur melalui pemeriksaan laboratorium.
2) SGOT
SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic
Transaminase) : seperti halnya SGPT, SGOT merupakan enzim hati yang
terdapat di dalam sel parenkim hati. SGOT akan meningkat kadanya di dalam
darah jika terdapat kerusakan sel hati. Namun SGOT tidak spesifik hanya
terdapat di dalam hati. SGOT juga dapat ditemukan di sel darah, sel
jantung dan sel otot, karena itu peningkatan SGOT tidak selalu menunjukkan
adanya kelainan di sel hati.
3) LDH (Laktat Dehidrogenase)
Laktat dehidrogenase (LDH)
adalah enzim intraseluler yang terdapat pada hampir semua sel rmetabolisme,
dengan konsentrasi tertinggi yang ditemukan di jantung, otot rangak, hati,
ginjal, otak dan sel darah merah.
4) Amonia serum
Amonia serum merupakan indicator yang sensitive
untuk menunjukkan cedera selhati sangat membantu dalam pendeteksian penyakit
hati yang akut seperti hepatitis.
2. Radiologi
a.
Foto rontgen abdomen
b.
Pemindahan hati dengan preparat technetium, emas, atau rose bengal yang
berlabel radioaktif
c.
Kolestogram dan kalangiogram
d.
Arteriografi pembuluh darah seliaka
3. Pemeriksaan tambahan
a. Laparoskopi
b. Biopsi
hati
3.8. Pencegahan Hepatitis
1. Personal Hygiene
Selalu cuci tangan,
menjaga kebersihan dan lingkungan.
2. Persedian air
Menjaga persediaan
air agar tidak terkontaminasi dengan virus hepatitis.
3. Restoran
Orang yang sudah
terkontaminasi virus hepatitis tidak boleh bekerja direstoran karena dapat
ditularkan melalui makanan.
4. Imunisasi pasif
Imunisasi serum diberikan pada orang yang tinggal atau
berkunjung di daerah yang mempunyai resiko tinggi hepatitis A dimana dapat
memberikan perlindungan selama 2 bulan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Infeksi
TORCH adalah singkatan dari ( Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes).
Infeksi ini, terjadi pada ibu hamil dan dapat membahayakan janin yang
dikandungnya. Pada infeksi TORCH, gejala klinis yang ada searing sulit
dibedakan dari penyakit lain karena gejalanya tidak spesifik. Walaupun ada yang
memberi gejala ini tidak muncul sehingga menyulitkan dokter untuk melakukan
diagnosis. Kini, diagnosis untuk penyakit infeksi telah berkembang antar lain
ke arah pemeriksaan secara imunologis. Prinsip dari pemeriksaan ini adalah
deteksi adanya zat anti (antibodi) yang spesifik taerhadap kuman penyebab
infeksi tersebut sebagai respon tubuh terhadap adanya benda asing (kuman.
Antibodi yang terburuk dapat berupa Imunoglobulin M (IgM) dan Imunoglobulin G
(IgG).
HIV adalah suatu virus yang hidup dalam tubuh manusia, dan dan dapat
menyebabkan timbulnya AIDS, yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia,
sehingga tubuh mudah terserang penyakit dan lam kelamaan akan meninggal, sudah
menjadi sifat manusia yang selalu ingin merasakan kenikmanatan tanpa
mempedulikan akibatnya, misalnya : melakukan perzinahan, penggunaan narkotika
suntikan, dan sebagainya. Kits umat manusia sudah mengetahui bahwa
perbuatan-perbuatan tersebut sangat dilarang,baik menurut ajaran agama
masing-masing maupun aturan hukum yang berlaku. Tetapi dari sebagian kita tetap
saja melakukan hal-hal tersebut, misalnya : WTS, Homoseks,Biseks, Mucikari, dan
orang-orang yang sering berganti-ganti pasangan dan melakukan hubungan seksual
diluar nikah. Dan berbahaya, dan sampai saat ini belum ditemukan obatnya.
Adapun
gejala-gejala yang dapat kita lihatpada penderita AIDS yaitu demam yang
berkepanjangan di sertai keringat malam, batuk dan sariwan yang terus
menerus,berat badan turun dengan drastis, dsb, yang akan di akhiri dengan
kematian. Oleh karena itu, kita harus menghindarkan diri dari hal-hal yang
dapat menyebabkan AIDS, yaitu melalui pencegahan misalnya :tidak melakukan
hubungan seksual secara bebas, menghidarkan penggunaan narkotika suntikan, dan
sebagainya.
Hepatitis adalah penyakit yang menyerang hati yang
disebabkan oleh virus atau obat-obatan. Penyakit ini dapat menyerang laki-laki
maupun perempuan dengan gejala-gejala klinis seperti lelah, demam, mual,
muntah, diare, mata kuning, dan lain-lain atau dapat pula penyakit ini timbul
tanpa gejala sehingga tidak terdeteksi.
Penyakit hepatitis ini merupakan penyakit yang
dapat menular melalui air liur, kontak seksual, transfusi darah, jarum suntik
dan alat-alat yang terkontaminasi oleh virus hepatitis. Penyakit ini dapat
terdeteksi oleh pemeriksaan laboratorium khususnya pemeriksaan immunologi
mencakup pemeriksaan HbsAg, HbeAg, Anti-Hbe, HbcAg, HBv-DNA.
B.
Saran
Pemeriksaan
laboratorium sangat diperlukan untuk membantu mengetahui infeksi TORCH agar
dokter dapat memberikan penanganan atau terapi yang tepat. Untuk ibu hamil
pemeriksaan tersebut sangatlah penting, karna jika terkena infeksi torch dapat
menyebabkan bayi lahir prematur, menyebabkan kelainan pada janin bahkan
menyebabkan keguguran. Maka dari itu setiap wanita yang hamil bahkan saat
mulai merencanakan kehamilan sebaiknya melakukan pemeriksaan tersebut, dan
rutin melakukan pemeriksaan setiap tiga bulan sekali.Perlu juga pemeriksaan
rutin pada bayi yang baru lahir pada ibu yang terinfeksi pada saat hamil.
· Hendaknya kita selalu mendekatkan diri kepada Tuhan
Yang Maha Esa, dan berusaha menghindarkan diri dari hal-hal yang bisa
menyebabkan AIDS.
·
Jangan
melakukan hubungan seksual diluar nikah (berzinah), dan jangan berganti-ganti
pasangan seksual.
·
Apabila
berobat dengan menggunakan alat suntik, maka pastikan dulu apakah alat
suntik itu steril atau tidak.
·
Apabila
melakukan tranfusi darah, terlebih dahulu perikasakan apakah tranfusi
darah itu bebas dari virus HIV.
·
Bagi para
generasi muda, jauhilah obat-obatan terlarang terutama narkotika melalui alat
suntik, alat-alat tato, anting tindik, dan semacamnya yang bisa saja menularkan
AIDS, karena alat-alat aeperti itu tidak ada gunanya.dan hindarkan diri dari
pergaulan bebas yang bersifat negatif.
·
Apabila ada
seminar-seminar, penyuluhan-penyuluhan, iklan ataupun brosur-brosur, yang
mengimpormasikan tentang AIDS, sebaiknya kita memperhatikan denganbaik, agar
segala sesuatu tentang AIDS dapat diketahui, sehingga kita bisa menghindarkan
diri sejak dini dari AIDS.
·
Orang yang
mengetahui dirinya telah terinfeksi virus AIDS hendaknya menggunakan kondom
apabila melakukan hubungan seksual, agar virus AIDS tidak menular pada pasangan
seksualnya.
Dalam hal ini yang perlu kita lakukan untuk mencegah penyakit ini sebaiknya
masyarakat lebih menjaga diri dari keterpaparan penyakit ini dan lebih dini
untuk memeriksakan diri ke dokter. Infeksi
hepatitis terjadi dengan menyerang salah satu organ paling penting yaitu hati.
Untuk mengurangi keterpaparan infeksi hepatitis dapat dilakukan usaha-usaha
pengobatan sebagai berikut :
- Memeriksakan diri ke dokter
- Pemberian obat secara rutin
- Pemberian vaksin
- Menjalankan pola hidup sehat
- Hindari aktifitas berat
Mudah-mudahan dengan saran yang kami
berikan dapat membantu dalam pengurangan jumlah penderita di kalangan
masyarakat terutama di Indonesia.
DAFTAR
PUSTAKA
Moectyi, Sjahmien, 1997, Pengaturan Makanan dan Diit untuk
Pertumbuhan Penyakit, Gramedia Pustaka Utama Jakarta.
Price, Sylvia Anderson, Wilson, Lorraine Mc Carty, 1995, Patofisiologi
Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, EGC, Jakarta.
Sjaifoellah Noer,H.M, 1996, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid
I, edisi ketiga, Balai Penerbit FKUI, jakarta.
BUKU PANDUAN
BELAJAR SPK, KURIKULUM 1994 Penerbit.DEPDIKBUD/DEPKES, tahun 1997
HIV / Herpes hakkındaki araştırmam sırasında Hiv / Herpes bilgisine rastladım; google'da STD araması yaparken bulması oldukça kolay olan bilgiler. HIV / Herpes Cured'in komplo olduğunu düşünerek komplo içindeydim. Komplo olmak bir cehaletti, bitkisel ilaç konusunda oldukça ilginç buldum. Bitkisel tedavinin resmi HIV / Herpes web sitelerinde soru sordum ve Hiv / Herpes propagandasını papağanladığımı söyleyen moderatörler tarafından yasaklandım. Bu, Hiv / Herpes tedavisinin olduğuna dair inancımı pekiştirdi. Daha sonra almanca adında bir bayan buldum Achima Abelard Dr Itua Hiv'i tedavi ettim. iki hafta boyunca.Ve bugün hayatımda hiçbir Hiv / Herpes Tedavi Edilmedim, Hiv / Herpes gruplarının Hiv / Herpes Bitkisel Tedavisi hakkında daha fazla bilgi edinmek için insanlarla iletişim kurma girişiminde bulunmaya çalıştım. aynı hastalıkta bu bilgiler size yardımcı olur ve bu bilgiyi diğer insanlara yardım etmek umuduyla yaymak için elimden gelenin en iyisini yapmak istedim. Bu Dr Itua Bitkisel Tıp, acı çeken insanlar için bir umut olduğuna inanmamı sağladı , Şizofreni, Kanser, Skolyoz, Fibromiyalji, Florokinolon Toksisite Sendromu Fibrodysplasia Ossificans Progressiva.Infertilite, Epilepsi, Diyabet, Çölyak hastalığı, Artrit, Amyotrofik Lateral Skleroz, Alziyer hastalığı s.Hiv_ AIDS, Herpes, İnflamatuar barsak hastalığı, Copd, Diyabet, Hepatit, Tasha ve Tara, Conley, Mckinney'i ve her türlü hastalığa karşı çok daha fazla iğrenç olduğunu nasıl tedavi ettiğimi çevrimiçi olarak okudum. Kendisi Tanrı'nın eşsiz bir kalbi olan bir bitkisel doktordur, Contact Emal..drituaherbalcenter @ gmail.com Telefon veya whatsapp .. + 2348149277967.
BalasHapus